Periset keamanan siber dari Pradeo mengalami terdapat 6 aplikasi di toko aplikasi Google Play Store sudah terinfeksi malware Joker. Parahnya total jumlah unduhan dari 6 aplikasi jahat menggapai 2 juta kali download.

Keenam aplikasi yang diartikan antara lain merupakan Convenient Scanner 2, Safety AppLock, Push Message- Texting& SMS, Emoji Wallpaper, Seperate Doc Scanner, serta Fingertips GameBox.

” Aplikasi- aplikasi yang terinfeksi malware saat ini telah dihapus dari Google Play Store, namun masih terpasang di smartphone kepunyaan penggunanya,” kata firma keamanan Pradeo, semacam dilansir dari Business Insider India, Kamis( 3/ 9/ 2020).

Joker sendiri ialah bot jahat yang dikategorikan bagaikan Fleeceware. Kegiatan utamanya merupakan mensimulasi klik serta kendala SMS di fitur pengguna buat berlangganan ke konten ataupun layanan yang tidak di idamkan. Seluruh ini dicoba tanpa sepengetahuan ataupun persetujuan penggunanya.

Dengan memakai kode seminimal bisa jadi, Joker menciptakan jejak yang sangat sedikit sehingga agak susah dideteksi.

Tahun kemudian, malware Joker kedapatan menginfeksi ribuan aplikasi. Buat itu, para pengguna yang masih memasang aplikasi- aplikasi di atas pada smartphone- nya, dianjurkan buat menghapus.

” Pengguna dianjurkan lekas menghapus ke- 6 aplikasi di atas dari fitur, buat menjauhi kegiatan curang yang tidak di idamkan,” tulis Pradeo portal informasi android .

Pihak Google sendiri sudah menghapus lebih dari 1. 700 aplikasi yang sudah disusupi malware Joker, semenjak 2017.

Apalagi pada Juni 2020, para periset dari industri keamanan siber Check Point menciptakan terdapatnya varian baru dari malware Joker yang bernama Joker Dropper serta spyware Premium Dialer di Google Play.

Dengan metode bersembunyi di aplikasi formal, tipe pembaharuan dari malware Joker ini sanggup mengunduh malware bonus ke fitur serta berupaya buat berlangganan ke layanan premium tanpa dikenal pengguna.

Joker pula jadi salah satu malware yang persisten di Android, alasannya malware ini sering menciptakan metode supaya dapat masuk ke toko aplikasi formal Google.

Cuma dengan mengganti kodenya sedikit demi sedikit, malware ini sukses menyusupi aplikasi serta kembali masuk ke Google Play Store.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *