Ada tujuh warna yang sama dengan baju tradisi Gorontalo. Warna itu terbagi dalam merah, hijau, kuning, ungu, cokelat, hitam, serta putih. Semasing warna mempunyai arti filosofi yang dalam. Dewan Tradisi Gorontalo, Abdullah Paneo, menerangkan tujuh warna itu tetap dipakai pada bermacam upacara di Gorontalo, seperti sah pemerintahan, upacara tradisi, pernikahan, pembaiatan, serta kedukaan. Dimana warna yang dipakai dalam semasing upacara berlainan.

“Baju tradisi itu mempunyai keunikan warnanya semasing. Itu telah jadi kebudayaan warga Gorontalo,” jelas Abdullah Paneo, Sabtu (24/8).

Paneo menjelaskan, kecuali warnanya berlainan, baju tradisi Gorontalo mempunyai sebutannya sendiri-sendiri. Ada baju tradisi ‘bubato’ yang umum dipakai oleh pimpinan wilayah, seperti gubernur, wali kota, serta bupati. Disamping itu, beberapa pengawal pimpinan memakai baju tradisi ‘buatilobala’.
Ada pula baju tradisi yang diutamakan untuk acara pernikahan, yaitu ‘makuta’, ‘walimono’, ‘biliu’, serta ‘payungga’. Disamping itu, ada juga panggilan spesial untuk baju tradisi peristiwa kedukaan.

Abdulah menjelaskan, semasing warna mempunyai arti serta makna tertentu. Di bawah ini Banthayo berikan penjelasannya.

Merah
Warna merah mempunyai makna keberanian serta tanggung jawab. Dengan keinginan, warga Gorontalo mempunyai semangat dan bertanggungjawab atas wilayahnya.

Hijau
Warna hijau mempunyai makna kesuburan, Budaya Indonesia kedamaian, kesejahteraan, serta kerukunan. Dalam makna, warga Gorontalo harus menggenggam teguh persatuan dan jaga tali persaudaraan.

Kuning Emas

Warna kuning emas mempunyai makna kemuliaan, kejujuran, kesetiaan, serta kebesaran. Warna itu memvisualisasikan seorang kepala wilayah harus arif dalam pimpin wilayahnya.

Ungu
Warna kuning emas mempunyai makna kemuliaan, kejujuran, kesetiaan, serta kebesaran. Warna itu memvisualisasikan seorang kepala wilayah harus arif dalam pimpin wilayahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *